BAB 2
MELAKSANAKAN PELAYANAN PRIMA BERDASARKAN KONSEP SIKAP (ATTITUDE)
Pelayanan Prima
Tujuan Umum Diklat : Siswa memahami arti pentingnya pelayanan prima berdasarkan konsep sikap
(attitude)
Tujuan Khusus Diklat : Setelah memperoleh diklat siswa diharapkan dapat: 1) menjelaskan pelayanan pelanggan dengan penampilan searasi, 2) pelayanan pelanggan dengan bderpikir positif, 3) pelayanan pelanggan dengan sikap menghargai
A. Pelayanan Pelanggan Dengan Penampilan Serasi
Setiap berhadapan dengan pelanggan adalah suatu kesempatan baru. Menunjukkan sikap yang baik adalah hal yang pertama dari prinsip 3 A, yang menjamin customer yang baik pada kesempatan acara tersebut.
Sikap terhadap control pelanggan, bagaimana kita melakukan pendekatan pada orang tersebut. Faktor utama dalam sikap kita terhadap seseorang adalah penampilan. Kita dapat melihat bahwa penampilan dapat menimbulkan salah duga dan tidak bijaksana untuk mengambil keputusan tersebut. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi sikap kita termasuk ide-ide dan keyakinan kita. Kejadian-kejadian akhir-akhir ini, seperti hal yang tidak menyenangkan atau memusingkan kepala secara tepat tertuju pada saat menjumpai pelanggan dapat juga mempengaruhi tata cara kebiasaan kita. Para pelanggan dapat menjadi sangat perspektif dengan mudah dapat mendeteksi sikap-sikap negatif.
Penampilan artinya citra menampilkan diri, serasi artinya sesuai, selaras atau harmonis. Jadi penampilan serasi berarti cara menampilkan diri secara harmonis atau sesuai dengan yang seharusnya. Misalnya : seorang sekretaris harus berpenampilan sebagai pendamping pimpinan. Seorang pramuniaga harus bersikap ramah dan siap membantu keperluan pembeli.
Berpenampilan serasi dalam melayani pelanggan sebagai seorang pelayan/pedagang antara lain sebagai berikut:
1. Berhias
Berhias merupakan suatu keharusan bagi seorang pelayan dengan berhias yang rapi dan menarik maka akan tampaklah penampilan yang serasi dari seorang pelayan atau pedagang. Untuk itu seorang pelayan yang ingin tampil serasi perlu memperhatikan han-hal sebagai berikut:
a. Pelayan laki-laki
1) Rambut dipotong rapi, tidak menutupi telinga
2) Kuku tidak panjang, apalagi sampai hitam
3) Tidak merokok ketika melayani pelanggan
4) Badan tampak selalu bersih, tidak dekil
b. Pelayan wanita
1) Rambut dipotong rapi, diikat atau disanggul bagi yang panjang
2) Tidak berlebihan dalam menggunakan perhiasan
3) Menggunakan make up secara sederhana
4) Memakai parfum sewajarnya
2. Berbusana
Cara berbusana yang baik merupakan ciri khusus yang menunjukkan kepribadian dan kewibawaan bagi seorang pelayan. Berbusana yang baik berarti memperhatikan penampilan diri (personal appearance) secara keseluruhan mulai dari berhias rambut, wajah badan, kaki dan kelengkapannya. Kelengkapan busana, misalnya perhiasan (giwang, kalung, cincin, gelang, bros dan lain-lain) tas, sepatu, dasi atau scarf, tutup kepala, kaos kaki atau stocking, sarung tangan dan sebagainya. Bahan pakaian yang dikenakan diantaranya sutra, katun, wol, rayon, nylon.
Pengaruh warna dapat dikategorikan sebagai berikut:
1) warna tenang (kuning muda, abu-abu, hijau muda, biru muda, dan sebagainya)
2) warna cerah (biru laut, hijau jamrud, merah bata, kuning emas, jingga)
3) warna gelap (hitam, biru tua, merah hati)
Motif kain yang dapat diplih untuk tenaga pelayan bervariasi, antara lain: batik, tenun ikat, bunga-bunga, kotak, garis-garis dan daun-daunan.
3. Ekspresi Wajah
Bagi seorang pelayan menampilkan ekspresi wajah yang simpatik dan menarik amatlah penting. Sebab, perilaku simpatik ini mempunyai andil yang besar dalam menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan. Kontak pertama antara pelayan dengan pelanggan umumnya diawali dari ekspresi wajah. Oleh karena itu, tenaga pelayan harus berusaha menampilkan ekspresi wajah yang bersahabat.
a. Ekspresi mata
1) Lakukan kontak mata secara langsung dengan pelanggan
2) Kontak mata harus disertai dengan senyuman
3) Tampilkan tatapan mata yang bersahabat
4) Hindari mata berkerut atau tatapan kosong
5) Mata kaku atau mengalihkan pandangan harus dihindari
6) Hindari pula skap mata ke bawah atau menatap ke suatu benda karena ekspresi ini menunjukkan penghindaran dari suatu percakapan
b. Ekspresi mulut
1) Tampilkan senyuman manis sebagai rasa senang atau gembira
2) Hindari bibir rapat karena ekspresi ini menunjukkan kemarahan atau kekecewaan
3) Hindari pula mulut yang terbuka lebar tanpa bicara karena ekspresi ini menunjukkan kebingungan
4) Hindari pula menggigit-gigit bibir karena hal ini mengisyaratkan sikap kesedihan
5) Bicaralah sewajarnya dan jangan dibuat-buat
c. Ekspresi Kepala
1) Posisi kepala hendaknya tegak sebagai kesediaan untuk berkomunikasi
2) Anggukan kepala sebagai isyarat menghormat atau persetujuan
3) Hindari memegang kepala dengan tangan karena hal ini menunjukkan kecemasan
4) Hindari pula kepala menunduk ke bawah karena hal ini menunjukkan penolakan
5) Posisi kepala hendaknya sewajarnya, sehingga tidak menimbulkan kesan kurang perhatian atau sombong atau angkuh.
B. Pelayanan Pelanggan Dengan Berpikir Positif
Berpikir positif artinya berpikir sehat, logis dan masuk akal (rasional). Teori komunikasi yang rasional adalah teori komunikasi yang menekankan pendekatan yang masuk akal, logis dan intelektual dalam berhubungan dengan orang lain. Teori ini dapat diterapkan dalam melayani para pelanggan.
Ada beberapa pandangan tentang hakikat manusia yang mewarnai teori komunikasi rasional, baik secara teoretis maupun praktis, yaitu sebagai berikut:
1) Manusia dipandang sebagai makhluk rasional dan juga bersifat irrasional. Manusia cenderung berpikir logis atau sehat disamping juag bersikap tidak logis atau irasional.
2) Pikiran, perasaan, tindakan manusia merupakan satu kesatuan mekanisme kejiwaan yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Pikiran yang muncul pada setiap orang senantiasa diikat dan diikuti oleh perasaan dan tindakan. Ketiga fungsi psikis, yaitu pikiran, perasaan dan tindakan merupakan suatu satu kesatuan yang tidak dapt dipisahkan.
3) Setiap individu bersikap unik dan memiliki potensi untuk memahami keterbatasannya serta kemampuan mengubah pandangan hidup dan nilai-nilai yang dimilikinya. Dalam praktik kehidupan sehari-hari banyak sekali sikap dan tindakam manusia yang kurang atau tidak rasional. Misalnya, ingin dihargai oleh semua orang, ingin bebas dari persoalan, menganggap dirinya paling tahu, dan keinginan lain, kadang-kadang tidak masuk akal atau tidak rasional.
Berdasarkan pandangan tersebut, kita dalam berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain perlu menerapkan cara berpikir positif dan menghindari berpikir negatif. Demikian bahaya seorang pelayan, pedagang atau pengusaha dalam memperlakukan pembeli atau pelanggan hendaknya memperlakukan secara positif, logis dan manusiawi.
Melayani pelanggan dengan cara berpikir positif berarti memperlakukan pelanggan secara baik, menghormatinya, tidak bersikap apriori, tidak memanfaatkan kelemahannya, dan melayani apa yang diperlukan yang sewajarnya.
1. Melayani Pelanggan Secara Terhormat
Pembeli adalah raja, Karena itu penjual atau pedagang harus memperlakukan mereka secara baik dan terhormat. Melayani pelanggan secara terhormat bukan berarti tenaga pelayan lebih rendah kedudukannya atau harus mengikuti semua kehendak pelanggan. Bersikap hormat dan menghargai pelanggan bukan pula berarti tenaga pelayan harus kehilangan harga dirinya.
Melayani pelanggan secara terhormat dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Sapalah dengan ekspresi wajah tersenyum apabila kedatangan pelanggan
b. Tanyai dan catatlah tentang keperluan pelanggan
c. Berilah penjelasan yang berkaitan dengan keperluan pelanggan
d. Siapkanlah segera barang-barang yag diperlukan oleh pelanggan
e. Usahakan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi
2. Tidak bersikap apriori terhadap pelanggan
Suatu tindakan yang tidak logis adalah apabila tenaga penjualan bersikap apriori atau masa bodoh terhadap para pelanggan. Sebab, sikap apriori ini dapat menyebabkan pelanggan menjadikecewa, merasa kesal, atau merasa tidak dihargai. Tidak sedikit pelanggan atau pembeli menjadi marah-marah karena merasa diacuhkan. Apabila pelanggan sudah kecewa atau merasa kesal maka besar kemungkinan dia tidak datang lagi atau pindah mencari pedagang lain.
Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa kemunduran suatu perdagangan disebabkan ditinggalkan oleh pelanggannya. Ditinggalkan oleh para pelanggan bukan saja berpengaruh pada tingkat penjualan, melainkan juga dapat menyebabkan gulung tikar pada usaha perdagangan tersebut. Sebab, pelanggan yang kecewa tadi akan membicarakan atau melaporkan kelemahan pelanggannya kepada orang lain. Akibatnya adalah kebangkrutan bagi pengusaha tersebut yang disebabkan oleh dirinya sendiri dalam menghadapi pelanggannya.
3. Tidak mencari atau memanfaatkan kelemahan pelanggan
Dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang kita temui para pedagang yag licik dengan cara memanfatkan kelemahan pembeli, seperti menjual dengan harga tinggi kepada pembeli atau pelanggan yang belum atau tidak mengetahui harga standar barang-barang tersebut. Pedagang menjual barang dengan berkualitas rendah, imitasi atau tiruan dengan harga standar barang asli. Ulah pedagang tersebut dilakukan untuk mengelabui pembeli yang tidak tahu harga yang standar. Padahal tindakan ini pasti akan ketahuan dan akibatnya pembeli tidak akan kembali lagi kepada pedagang tersebut.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pelayanan prima kepada pelanggan:
a. Hindari sikap memanfaatkan kelemahan pihak pembeli atau pelanggan
b. Hindari sikap ingin memperoleh keuntungan besar dari praktik membohongi atau menipu pelanggan
c. Jangan menjual barang atau jasa yang berkualitas rendah dengan standar harga barang berkualitas tinggi
d. Jangan menjual barang tiruan atau rusak
e. Jangan menaikkan harga-harga barang atau jasa tanpa sepengetahuan pelanggan
f. Hindari membuat iklan atau promosi yang berlebihan, hanya untuk membohongi pembeli atau pelanggan padahal persediaan dan kualitas barang rendah.
Kesimpulan dari pembicaraan di atas adalah jika kita memperlihatkan sikap yang positif terhadap pelanggan, mereka akan merasakannya dan sebaliknya pelanggan akan mempunyai reaksi yang menguntungkan terhadap kita.
Contoh perilaku yang menunjukkan sikap yang positif adalah:
§ Santai dan sopan serta menempatkan pelanggan semudah mungkin
§ Diplomatis dan sensitive terhadap perasaan pelanggan
§ Membuat pelanggan merasa diistimewakan, contohnya dengan menggunakan dan menyebut namanya
§ Menunjukkan perhatian yang wajar dan tidak dibuat-buat dan mengajukan pertanyaan dan mencatat jawabannya
§ Menunjukkan kebanggan pada diri sendiri, pekerjaan dan jabatannya dengan pakaian yang pantas dan serasi
§ Menawarkan bantuan tanpa menunggu diminta
§ Secara sukarela memberikan informasi dan menggunakan secara jelas dengan bahasa sehari- hari
§ Terlihat bersahabat/familiar
§ Senyum
C. Pelayanan Pelanggan Dengan Sikap Menghargai
Bahwa salah satu sifat manusia adalah perasaan ingin dihargai dan dihormati, itulah sebabnya kita sebagai seorang pelayan harus dapat menghormati dan menghargai pelanggan. Pelanggan yang merasa dihargai akan termotivasi untuk melanjutkan hubungan bisnis dengan kita.
Adapun cara-cara melayani pelanggan dengan sikap menghargai, dilakukan sebagai berikut:
1. Setiap pelanggan harus dilayani dengan sebaik-baiknya
2. Janganlah membeda-bedakan pelanggan
3. Menghargai pelanggan harus bersikap sopan santun dan ramah tamah
4. Dengarkan dan catat setiap permintaan atau kebutuhan pelanggan
5. Gunakan tutur bahasa yang baik disertai dengan senyum
6. Tunjukkan sikap simpatik dan perasaan senang dalam menghadapi pelanggan
7. Usahakan sikap menghargai pelanggan itu secara konsisten, artinya tidak berubah-ubah
8. Terimalah kehadiran para pelanggan itu sebagaimana adanya, kita tidak boleh mudah menilai, baik atau tidak perilaku pelanggan itu.
9. Usahakan kebutuhan pelanggan untuk dipenuhi
10. Dengarkanlah dengan penuh perhatian, apabila pelanggan mengemukakan saran atau pendapatnya
Sedang sikap yang tidak baik dalam menerima pelanggan adalah sebagai berikut:
1. Sikap kurang sopan atau ketus
2. Kurang mengindahkan tatakrams atau etiket berdagang
3. Tidak segera menanyakan maksud dan tujuan pelanggan
4. Kurang memperhatikan keinginan pelanggan
5. Tidak mempersilahkan pelanggan untuk duduk
6. Menunjukkan sikap tidak ramah dan tidak bersahabatat
7. Menggunkan tutur kata yang tidak bisa dimengerti oleh pelanggan
8. Berbicara dengan pelanggan sambil membuang muka
9. Bersikap tidak simpatik, bahkan dengan menyinggung perasaan pelanggan
10. Tidak segera memenuhi kebutuhan pelanggan
Seorang penyedia pelayanan atau tenaga pemasaran yang melayani pelanggan dengan sikap menghargai berarti di atelah melaksankan prinsip layanan prima berdasarkan konsep sikap (attitude). Sikap menghargai ini akan menimbulkan rasa simpati dan perasaan dihargai pada diri pelanggan.
Sikap menghargai dapat diwujudkan melalui tutur bahasa yang baik dan menyenangkan. Tutur bahasa yang baik pada dasarnya adalah mengggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Sikap menghargai itu harus memperhatikan pula tatakrama dan sopan santun dalam menyambut kedatangan pelanggan.
Tatakrama atau etiket dalam melayani pelanggan dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Bersikap ramah ketika menerima pelanggan
2. Menanyakan maksud dan tujuan pelanggan
3. Memberi kesempatan berbicara kepada pelanggan
4. Ketika berbicara pandangan mata tertuju pada pelanggan
5. Berbicara menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
6. Mendengarkan dan mencatat semua kebutuhan pelanggan
7. Menjelaskan kedaan barang dan jasa beserta harga-harganya
8. Menerangkan pula kelebihan dan kekurangan barang-barang yang duitawarkan secara objektif
9. Menghargai pendapat dan penawaran yang diajukan oleh pelanggan
10. Mengusahakan memenuhi kebutuhan pelanggan akan barang dan jasa
Tugas Praktik )
1. Coba kamu amati tempat perbelanjaan sepreti supermarket, department store atau toko serba ada.
a. Penampilan konsep attitude apa saja yang mereka tampilkan?
b. Kritik dan saran apa yang dapat kamu berikan kepada pramuniaga sehububungan dengan konsep attitude itu?
2. Buatlah makalah kelompok untuk didiskusikan bersama, adapun topik makalah pilihlah diantara judul berikut:
a. Pengaruh berpikir positif terhadap kemajuan usaha penjualan
b. Jika saya seorang pengusaha warung makan khas banjar, penampilan attitude apakah yang akan saya sarankan kepada anak buah saya?
c. Dampak menjual barang terlalu banyak mencari untung terhadap kelangsungan usaha
d. Ketika penjual meremehkan saya sebagai pembeli, apa yang kamu lakukan untuk membantu dia?.
Formatif )
1. Jelaskan contoh melayani pelanggan dengan penampilan serasi
2. Ekspresi wajah apa yang dapat menyenangkan pelanggan?
3. Apa yang dimaksud melayani pelanggan dengan cara berpikir positif
4. Sebutkan ciri-ciri pelayanan dengan berpikir positif!
5. Jelaskan dengan contoh melayani pelanggan dengan sikap menghargai?
6. Tuliskan ciri-ciri tenaga pelayan dengan sikap menghargai
7. Apa maksud bahwa pembeli adalah raja
8. Uraikan bahwa istilah pelayanan itu mengandung pengertian yang luas
9. Tutur bahasa yang baik bagi pelayan itu yang bagaimana? Berikan contohnya!
10. Jelaskan arti kata-kata berikut ini
a.
|
penampilan serasi
|
d. sikap menghargai
|
b.
|
ekspresi wajah
|
e. sikap ramah
|
c.
|
berpikir positif
| |