Minggu, 09 Desember 2012

SENTIMEN KONSUMEN


Sentimen konsumen bisa diartikan sebagai pengukuran statistik dan indikator ekonomi dari keadaan umum sehat tidaknya sebuah perekonomian seperti ditentukan oleh opini konsumen. Sentimen ini memperhitungkan perasaan individu terhadap kondisi kesehatan keuangannya sekarang, kesehatan perekonomian dalam jangka pendek dan prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang.


Sentimen konsumen berkembang sebagai sebagai statistik ekonomi selama pertengahan abad ke-20 dan menjadi sebuah tolok ukur yang hasilnya dapat memberikan dampak bagi pengambilan kebijakan publik, kebijakan ekonomi dan pasar saham. Saat sentimen konsumen cenderung negatif, biasanya pasar bereaksi sangat agresif, tidak terprediksi dan sebaliknya.

Dalam sebuah laporan dinyatakan bahwa sebanyak 70% konsumen yang disurvei dalam pasar-pasar yang tengah berkembang dan yang sudah maju mengatakan mereka secara aktif dan sadar menghindari produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan induk yang mereka benci. Dan sebanyak 61% mengatakan mereka merasa kurang senang saat tidak bisa menentukan perusahaan mana yang memiliki brand tertentu yang sedang mereka pertimbangkan untuk dibeli. Survei ini dilakukan oleh Leslie Gaines-Ross dari perusahaan humas Weber Shandwick dalam sebuah artikel blog di HBR.org. Pelanggan tampaknya menghendaki uang mereka tersalurkan pada perusahaan-perusahaan yang memiliki integritas, ujar Gaines-Ross dalam tulisannya.


Untuk itu, entrepreneur sangat perlu menyadari pentingnya membangun integritas brand produk yang mereka pasarkan, karena kini konsumen makin cerdas dan tidak segan meninggalkan perusahaan yang 'egois' dan tidak bersahabat dengan mereka.

Berikut yang Anda dan tim bisnis Anda dapat lakukan untuk memupuk integritas dan menaikkan sentimen positif brand dalam benak konsumen:

Kiat 1: Pelajari perbedaan antara branding, penciptaan pencitraan dan perbaikan pencitraan brand.
Banyak tim manajemen yang berpengalaman menyamakan branding dengan memamerkan nama, logo, slogan dan/ atau trademark (merek dagang). namun, para pakar paham bahwa pencitraan/ image hanyalah satu dari banyak unsur desain dan eksekusi startegi brand yang efektif.

Kiat 2: Ketahui semua unsur strategi brand
Tulislah semua unsur strategi brand dalam satu daftar khusus, termasuk informasi image/ citra produk, pernyataan misi perusahaan, tujuan perusahaan, startegi marketing, posisi perusahaan sekarang dalam bidang industri, dan reaksi konsumen yang diinginkan terhadap identitas perusahaan Anda dan reaksi konsumen potensial.

Kiat 3: Integrasikan semua aspek
Satukan semua aspek strategi branding itu menjadi satu rencana yang solid. Unsur terpenting strategi brand yang efektif ialah proses perencanaan.

Kiat 4: Tanyakan pertanyaan "sulit" diri sendiri atau tim Anda
Bagaimana kita bisa mewakili komitmen terhadap upaya terbaik dalam hal produk, layanan, kepuasan pelanggan, penentuan harga yang wajar, keandalan, dan kualitas dalam pesan yang disampaikan secara berulang kali, atau dalam gambar? Jawabannya akan menentukan cara Anda memutuskan fokus strategi branding Anda dan metode pelaksanaannya.

Kiat 5: Desainlah pesan dan program yang efektif 
Rancanglah program dan pesan efektif untuk mempublikasikan keputusan branding yang disepakati. Buat keputusan untuk berkomitmen secara penuh pada metode marketing brand Anda. Ini karena integritas brand hanya bisa dibangun perlahan-lahan dalam jangka panjang dengan kinerja yang baik, komitmen penuh sangat krusial.

Kiat 6: Jelaskan unsur-unsur brand dan metode pelaksanaan pada karyawan
Staf harus memahami tingkat kualitas brand Anda agar bisa mencerminkan efek positifnya terhadap integritas brand. Janji yang disampaikan oleh startegi branding paling baik akan sia-sia kecuali Anda merealisasikannya bersama karyawan.

Kiat 7: Evaluasi setelahnya!
Evaluasi penting. Gunakan sejumlah metode untuk menentukan keberhasilan atau kegagalan strategi branding untuk mengetahui naik tidaknya integritas brand.

Kiat 8: Tak ada yang sempurna
Tiada strategi branding yang sempurna. Anda harus berkomitmen untuk memberikan janji yang mencerminkan semua unsur brand Anda dan memastikan produk dan staf Anda menindaklanjuti janji yang diberikan. Jika kenyataan dan janji selaras, integritas akan meningkat dengan sendirinya.(*AP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar