Bagaimana melakukan pemasaran untuk Bisnis kecil? |
Written by EDRATNA |
Thursday, 15 November 2012 11:15 |
Inti pemasaran dari bisnis kecil, adalah mengenali konsumen anda, karena bisnisnya masih kecil, umumnya anda masih mengenal sebagian besar pembeli produk/jasa anda dengan baik, masih bisa berbincang-bincang langsung, bahkan segala komplain atau usulan dari konsumen bisa langsung anda dengar. Kadang-kadang, justru dari merekalah, para konsumen, anda dapat mengembangkan bisnis anda ke arah mana. Tanpa disadari, justru dari konsumenlah anda mendapatkan ide mengembangkan usaha. Dan pemasaran melalui mulut ke mulut, adalah strategi pemasaran yang sangat baik.
Sebagai contoh, saya sudah lama sekali ingin punya penjahit yang cocok. Untuk urusan baju kantor, saya dan teman-teman punya penjahit yang datang ke kantor sekaligus menawarkan kainnya, sehingga pesan sama ‘Uda” (panggilan penjahit tadi) adalah sekaligus tak perlu mencari bahannya. Karena kualitas jahit nya bagus, lama-lama Uda dikenal hampir di seluruh kantor kami, bahkan Direksi kadang-kadang juga menjahitkan baju pada Uda (dan senangnya…saya dan teman-teman pernah diberi hadiah baju yang dijahitkan oleh Uda)….dan kabar tentang kualitas jahitan uda ini akhirnya juga menyebar ke Kantor Wilayah, ke kantor suami atau isteri teman-teman yang bekerja di perusahaan lain. Begitulah, Uda, yang awalnya hanya penjahit (bukan pemilik usaha jahit), meningkat taraf hidupnya menjadi pemilik dan mengelola usaha dibantu beberapa penjahit. Namun risikonya…jahitan anak buahnya sering tak sama dengan kualitas jahitan uda…jadi saya selalu pesan, dipotong sendiri polanya oleh uda ya, dan kalau tak enak saya kembalikan. Inti cerita ini, bahwa menjaga kualitas sangat penting, bagaimana Uda tadi harus melatih anak buah, agar kualitas jahitan sama dengan dia.
Namun uda yang datang ke kantor hanya cocok untuk menjahit baju formal, blazer dan jas. Untuk acara tertentu, saya masih perlu mencari penjahit yang cocok. Setiap kali ada rekomendasi dari teman, saya mencoba…namun tak pernah ada yang pas. Sampai suatu ketika, saya tanya pada seorang teman, yang bajunya selalu terlihat rapih. Dan dibawalah saya ke tempat penjahitnya di daerah Blok M, dan memang”Uda” (kembali panggilannya Uda, karena dari Minang) ini menjahitnya enak…dan kemudian dia menjadi langganan saya sekeluarga, bahkan teman-teman dari berbagai kota. Adik sayapun dari luar kota, seneng mencoba jahitan uda blok M ini. Masalahnya? Ternyata jahitan yang enak adalah yang polanya dipotong oleh Uda sendiri, jadi untuk memastikan agar saya tak sia-sia datang ke toko nya tanpa ketemu Uda, saya menilpon dulu. Jadi, masalah disini juga adalah bagaimana menjaga kualitas jahitan.
Cerita tadi berdasar pengamatan saya, sekarang bagaimana teorinya? Kebetulan kemarin, saya menemukan majalah “Aura” Edisi no.44/th.XI, minggu ke-3 tgl.21-27 Nopember 2007 halaman 15 yang membahas tentang “Strategi pemasaran untuk Bisnis Kecil “, yang diambil dari sumber : How to Build Your Small Business Fast with Simple Postcard, oleh Bob Leduc, yang disarikan seperti di bawah ini.
Secara garis besar, agar bisnis kecil mendapat pelanggan dan penjualan meningkat cepat, maka dapat di coba strategi sebagai berikut:
a. Jangan beriklan seperti bisnis besar
Bisnis besar beriklan untuk menciptakan pengakuan dan penjualan masa depan. Untuk bisnis kecil, lebih baik rancang untuk menghasilkan penjualan. Salah satu caranya adalah selalu memasukkan tawaran kedalam iklan anda, dan cara mudah bagi konsumen untuk merespon.
b. Tawarkan versi yang lebih murah
Sebagian calon konsumen tidak bersedia membayar harga yang diminta untuk produk atau jasa anda. Yang lainnya lebih tertarik membayar dengan harga murah dibanding mendapatkan kualitas terbaik. Hindari gagal menjual kepada banyak konsumen seperti ini, dengan menawarkan versi yang lebih kecil, dari produk dan jasa anda, dengan harga yang lebih rendah.
c. Tawarkan versi premium
Tidak semua konsumen mencari harga murah. Banyak yang bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan produk dan servis premium. Anda bisa meningkatkan penjualan ukuran rata-rata, dan total revenue anda, dengan menawarkan produk/jasa yang lebih komprehensip. Atau menggabungkan beberapa produk dan jasa, dalam tawaran paket premium spesial, untuk harga yang lebih mahal.
c. Coba cara-cara pemasaran yang tidak umum.
Cari beberapa cara pemasaran yang tidak konvensional, yang dianggap remeh oleh kompetitor anda. Anda mungkin menemukan beberapa cara yang sangat menguntungkan, untuk menghindari sales dan persaingan. Sebagai contoh, cetak iklan kecil terbaik anda pada kartu pos, dan kirim ke calon konsumen, sesuai target pasar anda.
d. Rampingkan iklan
Kurangi ukuran iklan sehingga anda dapat memasang iklan lebih banyak dengan biaya yang sama. Anda mungkin akan kaget menemukan, beberapa iklan singkat anda membangkitkan respons yang lebih baik dibanding iklan versi yang lebih panjang.
e. Buat joint promotion dengan bisnis kecil lain
Kontak beberapa bisnis kecil yang bukan kompetitor anda. Tawarkan untuk mempromosikan produk atau jasa nereka kepada konsumen anda, dan sebagai imbalannya, mereka mengiklankan produk dan jasa anda. Cara ini biasanya menghasilkan penjualan dalam jumlah besar dengan biaya yang sangat rendah.
f. Manfaatkan konsumen
Konsumen, anda kenal dan percaya kepada anda. Manfaatkan ini dengan menciptakan tawaran-tawaran khusus, hanya untuk konsumen anda. Umumkan produk dan servis baru kepada mereka, sebelum diumumkan kepada pasar umum.
Selain itu, ubah konsumen anda menjadi agen publisitas untuk bisnis anda. Kembangkan insentif untuk mereka, jika mereka memberi tahu rekan-rekan dan temannya, tentang nilai produk dan servis anda. Penguatan dari mereka jauh lebih efektif dibanding jumlah iklan manapun dan harga yang lebih murah.
Dari cerita tukang jahit, dan teori di atas, banyak hal bisa dipraktekkan dalam pemasaran bisnis kecil, dengan biaya relatif murah. Untuk point f (Manfaatkan konsumen), saya menjadi ingat pengalaman sendiri. Seringnya saya mengadakan rapat, yang dilanjutkan dengan makan siang bersama (karena rapat nantinya masih akan diteruskan), saya punya langganan restoran Jepang dekat kantor. Akhirnya saya selalu mendapat diskon 10 persen setiap kali makan disitu. Dan ini berkelanjutan, anak buah saya pun kalau kesitu dapat diskon 10 persen, hanya karena mereka mengatakan staf saya. Walaupun saya sudah pindah ke unit kerja lain, beberapa kilometer dari kantor pusat perusahaan, tetap setiap kali kesana, saya masih menikmati diskon 10 persennya. Mengapa? Dia percaya bahwa saya selalu merekomendasikan restorannya…terutama tentang “salmon teriyaki” nya yang menurut saya sangat enak.
Sumber bacaan:
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar