Anak muda merupakan pasar yang basah, terutama jika kita lihat dari segi jumlahnya. Dari 237 juta penduduk Indonesia, 40 persennya adalah anak muda berusia 14 sampai 35 tahun. Tentunya ini merupakan sebuah pasar yang menjanjikan bagi pemasar.
Meski tidak memiliki penghasilan, anak muda yang masih di SMA dan perguruan tinggi mendapatkan uang saku setiap bulan dari orang tua mereka. Hasil riset memperlihatkan, untuk anak muda yang masih ditingkat SMA dan kuliah, sebagian besar uang saku yang mereka terima dan mereka keluarkan berkisar antara Rp 250 ribu sampai Rp 500 ribu per bulan.
Untuk mereka yang first-jobber dan juga young professional, hasil riset menunjukan bahwa mereka yang memiliki pemasukan per bulan di bawah Rp 2 juta rata-rata hidup dengan berjuang pengaturan cashflow besar pasak daripada tiang. Sedangkan mereka yang punya pemasukan lebih dari Rp 2 juta per bulan, rata-rata punya uang ekstra untuk menabung.
Hasil MarkPlus Insight mengenai fenomena perilaku pengeluaran anak muda ini juga menguak berbagai macam informasi mengenai apa saja yang mereka beli. Secara global, lintas grup usia mulai dari anak SMA, kuliah, first jobber, dan young professional, kita dapat melihat bahwa top 5 pengeluaran mereka per bulan rata-rata untuk biaya transportasi, makan dan minuman, komunikasi telepon, hiburan, dan juga shopping untuk fashion. Kelima hal ini bisa disebut sebagai top 5 pengeluaran rutin konsumen anak muda di Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar